Prototipe kaos yang akan diuji coba ini didesain untuk mengisi tenaga telepon seluler menggunakan teknologi perespons suara. Sehingga, kebisingan suara seperti yang berada di lokasi festival digunakan sebagai energi pengisi batere, kapan pun diperlukan.
Dalam uji coba yang akan dilakukan, sebuah telepon seluler raksasa berwarna oranye akan dihubungkan secara langsung untuk menguji alat ini guna melihat hasilnya.
Menurut co-produser festival, Tony Andrews, kaos ini menyediakan solusi untuk mengisi baterai telepon seluler saat bepergian.
“Getaran suara, khususnya frekuensi dari suara bas, akan menciptakan getaran yang cukup untuk menghasilkan listrik,” kata Andrews sebagaimana dimuat laman foxnews.com.
Namun, saat kaos ini dirilis, pada waktu yang bersamaan sebuah perusahaan Jepang juga mengumumkan cara lain untuk mengisi batere ponsel. Perusahaan Jepang, memperkenalkan cara ‘ngecas’ telepon seluler dengan cara memanaskan air.
NewEnergy TES, yang berbasis di Osaka mengatakan gadget baru ini mampu mengubah panas dari air mendidih menjadi listrik yang bisa dimasukkan melalui USB ke dalam perangkat digital seperti pemutar musik dan global positioning systems (GPS).
Alat ini mulai bisa dibeli pada bulan ini dengan harga US$301. Perusahaan Jepang itu mengatakan, diperlukan waktu tiga hingga lima jam untuk mengisi baterai sebuah iPhone.